Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agrobisnis, Pangan, dan Peternakan, Franky Widjaja hari ini mengungkapkan, selain memberikan bantuan kepada usaha kecil itu, Palapa Fund juga membantu mereka, "memperoleh kredit perbankan, bahkan pasar modal.”
Jumlah dana yang telah dihimpun Palapa Fund sampai saat ini sebesar Rp 60 miliar dari Rp 150 miliar yang ditargetkan. "Dana tersebut dihimpun dari komitmen dana dari anggota Kadin," kata dia.
Dukungan pembiayaan ini diperlukan dalam mengatasi kendala terkait dengan mata rantai agrobisnis yang dimulai dari proses pembibitan, budidaya terbaik dan berkelanjutan, pemanenan, proses pengolahan, pengangkutan, sampai akses ke pasar.
"Di Indonesia, contoh suksesnya terjadi pada komoditas kelapa sawit dengan adanya program plasma inti, yakni kemitraan antara petani dan perusahaan," ucapnya.
Ketua Kadin, Suryo Bambang Sulisto, mengatakan pengembangan usaha kecil dan menengah di Indonesia merupakan kunci utama untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan. Dalam bidang kelapa sawit, dia menjelaskan, 40 persen atau sekitar 3,2 juta hektare lahan perkebunan sawit di Indonesia, ada 7,9 juta hektare dimiliki oleh usaha kecil.
Seperti diketahui, Road Map Ketahanan Pangan Nasional terkait dengan komoditas unggulan pangan. Enam di antaranya adalah kelapa sawit, kakao, peternakan, makanan dan minuman, pertanian pangan, serta perikanan masuk dalam kegiatan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Untuk di masa datang, jika kita mampu menjawab seluruh tantangan yang ada dan mengurangi hambatan-hambatan yang dihadapi, Indonesia berpotensi menjaring devisa minimum sebesar US$ 101,5 miliar dalam kurun waktu 2010-2014," kata Sulisto. (info UKM, plasadana.com)